Wednesday, June 14, 2017

MAJAS



MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
          Pada dasarnya majas dapat dibagi atas empat bagian utama, yakni :
A.   Majas perbandingan
B.     Majas sindiran
C.   Majas penegasan
D.   Majas pertentangan.


A.   Majas perbandingan:
1.     personifikasi :
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati, atau makhluk hidup selain manusia, seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Ex : angin malam berbisik menyampaikan isi hati yang tak terungkapkan.
2.    Metafora :
Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hamper sama.
Ex : raja siang telah pergi ke peraduannya.
(raja siang = matahari)
3.    Eufemisme (ungkapan pelembut)
Yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk menggantikan kata-kata lain untuk sopan sntun atau tabu bahasa (pantang)
Ex : para tunakarya perlu perhatian yang serius dari pemerintah.
4.    Sinekdokhe :
Sinekdokhe dapat dibedakan atas :
a.    Pars pro toto, yaitu majas sinekdokhe yang melukiskan sebagian tetapi yang dimaksud adalah seluruhnya.
Ex : sudah lama aku menunggu tetapi sampai sekarang batang hidungnya tak kelihatan.
b.    Totem pro parte, ialah majas sinekdokhe yang melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud adalah sebagian.
Ex : Indonesia mengalahkan birma dengan 3-2 dalam SEA GAMES.(padahal yang mengalahkan adalah satu tim, tetapi yang disebut indonesia)
5.    Alegori :
Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.
Ex : hidup ini diperbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar dilautan :
Suami = nahkoda
Istri = juru mudi
Topan, gelombang, batu karang = cobaan/halangan dalam kehidupan
Tanah seberang = cita-cita hidup
6.    Hiperbola :
Yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyengatkan arti.
Ex : kakak membanting tulang menghidupi keluarga.
7.    Simbolik :
Yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simol atau lambag.
Ex : hari ini lintah darat datang kerumah
(lintah darat = lambang pemeras, pemakan riba)
8.    Litotes (hiperbola negatif)
Majas yang melukiskan  keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
Ex : perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera yang luas.
9.    Alusio :
Majas perbandingan dengan mempergunakan ungkapan, peribahasa, tau kata-kata yang artinya sudah diketahui umum.
Ex : dia itu tong kosong nyaring bunyinya.
10.  Asosiasi:
Yang memperbadingkan sesuatu dengan keadaan lain karena adanya persamaan sifat.
Ex: wajahnya muram bagai bulan kesiangan.
11.   Periphrasis :
Perbandingan yang melukiskan sesutau engan menguraikan sepatah kata menjadi serangkaian kata yang mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Ex : petang barulah dia pulang.
Menjadi : ketika matahari hilang di balik gunung barulah dia pulang.
12.  Metonimia :
Perbandingan yang mengemukakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Ex : kemarin ia meakai fiat. =(mobil merk fiat)
13.  Antonomasia :
Majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap sesorang berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang dimilikinya.
Ex : si gendut itu menjadi juara kelas.
Si pincang,  si jangkung, si keriting, dan lainnya.
14.  Tropen :
Makas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata-kata lain yamg mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.
Ex : setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.
15.  Parabel :
Majas perbandingan dengan mempergunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam seluruh isi karanga. Misalnya : bhagawat gita, mahabrata, bayan budiman.

B.    Majas sindiran :
1.     Ironi :
Yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Ex : harum benar baumu sore ini !
2.    Sinisme:
Gaya sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar.
Ex : itukah yang dinamakan bekerja?
3.    Sarkasme  :
Majas sindiran yang terkasar serta langsung menusuk perasaan.
Ex : otakmu memang otak udang!

C.   Majas penegasan :
1.     Pleonasme :
Majas penegasan yang mempergunakan sepatah kata yang sebenenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut terkandung dalam kata yang diterangkan.
Ex : saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu.
(Naik keatas, turun kebawah, maju kedepan)
2.    Repetisi :
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato.
Ex: kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
3.    Paralelisme :
Ialah majas penegasan repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi atas :
a.    Anafora, yakni bila kata atau frase yang diulang terletak di awal kalimat.
Ex : kalau lah diam malam yang kelam
     Kalau lah tenang sawang yang lapang
b.    Epifora, yakni bila kata atau frasa yang diulang terletak di akhir kalimat atau larik.
Ex : kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang.
c.    Adapula yang memperlihatkan penggunaan anaphora dan epifora sekaligus, seperti :
Kami jemu pada lagu
Kami benci pada lagu
Kami runtuh karena lagu
(oleh Muhammad ali)
4.    Tautologi :
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti.
Ex : saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.

5.    Simetri :
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama.
Ex : ayah diam serta tak suka berkata-kata.
6.    Anumerasio :
Majas penegasan yang melukiskan  beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan dilukiskan satu per satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak jelas.
Ex : angina berhembus, laut tenang, bulan memancar lagi
7.    Klimaks :
Majas penegasan dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan mempergunakan urutan kata-kata yang makin memuncak pengertiannya.
Ex : sejak menyemai benih, tumbuh, hingga menuainya.
8.    Antiklimaks :
Majas penegasan dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama makin menurun pengertiannya.
Ex : jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada.
9.    Retorik :
Majas penegasan dengan mempergunakan kalimat Tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
Ex : mana mungkin orang mati hidup kembali?
10.  Koreksio :
Majas penegasan berupa membetulkan (mengoreksi) kembali kata-kata yang salah diucapkan, baik yang disengaja maupun tidak.
Ex : hari ini sakit ingatan, eh… maaf, sakit kepala maksudku.
11.   Asidenton :
Majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut tanpa memakai kata penghubung.
Ex : kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di toko itu.
12.  Polisindeton :
Majas penegasan yang menyatakan beberapa benda, orang, hal atau keadaan secara berturut-turut dengan memakai kata penghubung.
Ex : dia tidak tahu, tetapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah.
13.  Eksklamasio :
Majas penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegas.
Ex: amboi, indahnya pemandangan ini!
14.  Praeterito :
Majas penegasan yang dilukiskan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Ex : kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang langka ini tidak usah saya ceritakan lagi.
15.  Interupsi :
Majas penegasan yang mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan diantara kalimat pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya.
Ex : aku, orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikkan pangkat.

Majas pertentangan :
1.     Antitesis :
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan  kata yang berlawanan arti.
Ex : hidup matinya manusia di tangan tuhan.
2.    Paradoks :
Ialah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesunguhnya tidak karena objeknya berlaianan.
Ex : hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai ini.
3.    Okupasi :
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan tetapi kemudian diberi penjelasannya atau diakhiri dengan kesimpulan.
Ex : merokok itu merusak kesehatan. Akan tetapi, si perokok tak dapat mengehntikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.
4.    Kontadiksio in terminis :
Ex : semua murid kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut jamboree.

Thursday, June 8, 2017

pameran kelas X IPA 1


Pameran

setelah semester 1 dan 2 kita sibuk membuat karya, di penghujung semester 2, menutup semester 2 kita akan melaksanakan pameran kelas.

Berikut simulasi pameran kelas X IPA 1 pada hari Rabu 7 Juni 2017- Kamis 8 Juni 2017, yang bertempat di Pendopo SMAN 2 Bontang.












berikut daftar karya yg dipamerkan dalam kelompok :



Judul         : Bebas
Nama        : M. Ali Dermawan
Media       : triplek, kertas
Ukuran       : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2016

Judul         : Bulan di ranting cemara
Nama        : Ayu Faradibawati
Media       : Kanvas, Cat Acrilyc
Ukuran      : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2016

Judul       : Gunungan Harapan
Nama        : Fitriani
Media       : triplek, kertas majalah, beras,   dan serpihan kaset
Ukuran       : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 05-03-2017

Judul         : It’s Tea Time
Nama        : M. Athhar Annabiel. f
Media       : Triplek, kertas
Ukuran      : 30x50 cm
Tahun pembuatan : 2017

Judul         : Kampungku
Nama        : M Ali Dermawan
Media       : Kanvas, Cat Minyak
Ukuran       : 30x40 cm
Tahun pembuatan : 2016


Judul         : Life must go on
Nama        : Julian Ezekiel AN
Media       : Kanvas, cat air
Ukuran      : 30x30 cm
Tahun pembuatan : 2017



Judul         : loveBasket
Nama        : Muaziza Tri W.S
Media       : Triplek, kertas
Ukuran      : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2017







Judul         : Malam gelap
Nama        : Junita Maulida
Media       : Kanvas, Cat Acrilyc
Ukuran      : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2016


Judul         : Place of Light
Nama        : Meliana Harliani
Media       : Triplek
Tahun pembuatan : 2016


Judul         : Sangkar Emas
Nama        : Rizky Iffah Asmira
Media       : Triplek, kertas
Ukuran      : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2017

Judul         : Senja dipulau Bali
Nama        : Bony Dwi Saputra
Media       : Kanvas, Cat akrilik
Ukuran      : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2016
 

Judul         : Suasana Alam
Nama        : Saut Hamonangan M.
Media       : Kanvas, Cat akrilik
Ukuran       : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2016


Judul         : Sunset
Nama        : Rizky Iffah Asmira
Media       : Kanvas, Cat Acrilyc
Ukuran               : 30x60 cm
Tahun pembuatan : 2016